Jumat, 22 Mei 2009

Studi lapangan dan Variabel

A. Studi lapangan
Dalam studi lapangan ini penelitian dilakukan dalam situasi alamiah akan tetapi didahului oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti. Intervensi ini dimaksudkan agar fenomena yang dikehendaki oleh peneliti dapat segera tampak dan diamati. Dengan demikian terjadi semacam kendali atau kontrol terhadap situasi dilapangan.
Diantara metode penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan itu ada tiga yaitu:
1. Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan diantara variabel- variabel yang diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel- variabel yang bersangkutan. Data yang diperoleh merupakan data alamiah seperti apa adanya.
Contohnya pada penelitian mengenai hubungan antara kebiasaan merokok dengan besarnya peluang untuk menderita kanker paru-paru. Variabel kebiasaan merokok secara operasional didefinisikan sebagai rata-rata banyaknya rokok yang dihabiskan perhari atau perminggu, tentu datanya tidak dapat dimanipulasi karena pada masing-masing subyek penelitian data tersebut telah bervariasi secara alamiah.
2. Penelitian longitudinal yang mempelajari perkembangan subyek sejalan dengan perjalanan waktu merupakan suatu bentuk penelitian lapangan dengan intervensi yang minimal dari pihak peneliti.
Contohnya adalah penelitian yang mengenai efek eksposi jangka panjang tayangan TV terhadap perkembangan agresivitas anak. Dapat dibayangkan bahwa peneliti tidak akan mungkin mengatur sepenuhnya stimulasi lingkungan dalam kehidupan anak-anak yang menjadi subyek penelitiannya. Oleh karena itu akan banyak variabel yang tidak relevan ikut berpengaruh terhadap variabelyang diperhatikan oleh peneliti.
3. eksperimentasi lapangan dilakukan dengan memberikan perlakuan tertentu terhadap suatu kelompok subyek dengan harapan munculnya fenomema atau gejala yang hendak dipelajari. Subyek penelitian sendiri tetap berada dalam situasi alamiah sehingga tidak mengubah reaksi alamiah yang mungkin timbul dari pihak subyek.
Contohnya dalam penelitian mengenai efektivitas suatu bentuk kampaye dalam mengubah sikap sekelompok masyarakat terhadap suatu hal (misalkan mengenai pembangunan instalasi nuklir).
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam studi lapangan yaitu:
1. Tempat penelitian berlangsung. Amati lingkunagn tempat penelitian berlangsung. Apa saja yang terdapat disana? Apa hal yang didapat dari tempat itu?
2. Partisipan yang ada. Siapa saja yang ada ditempat itu, berapa orang yang ada disana dan apa peran- peran mereka? Apa hubungan antara orang- orang itu denagn kegiatan yang sedang diteliti.
3. Kegiatan dan interaksi apa yang terjadi? Apa saja yang mereka kerjakan dan bicarakan? Bagaimana orang- orang disitu menanggapinya?
4. Masalah waktu. Kapan dimulainya kegiatan? Berapa lama kegiatan itu berlangsung?
5. Faktor- faktor yang tidak kentara. Apakah ada hal- hal yang tampak terlalu jelas tetapi cukup penting untuk diamati? Juga perhatikan apa yang tidak tampak disana, yang menurut peneliti biasanya ada atau sebaliknya ada.

B. Pengertian variabel
Secara teoritis para ahli telah mendefinisikan variabel sebagai berikut:
• Hatch dan Farhady (1981)
Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
• Kerlinger (1973)
- Variabel adalah konstruk atau sifat yang dipelajari. misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji dll
- Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang berfariasi.
• Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
- Variable mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
- Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian terteentu.
misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan dsb.
Berdasarkan dari pengertian- pengertian diatas, maka dapat dirumuskan definisi variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Jenis- jenis variabel
Jenis variabel ditinjau dari hubungannya ada lima yaitu:
1. Variabel indipenden: variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel yang lain. Contoh :
“Pengaruh Terapi Musik terhadap penurunan Tingkat kecemasan…”

2. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel terikat. variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas. Contoh :
“Pengaruh Terapi Musik terhadap penurunan Tingkat kecemasan…”

3. Variabel moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan dependen. Variabel ini disebut juga sebagai variabel independen kedua.
Contoh hubungan variabel independen- moderator- dependen:
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peran dosen dalam menciptakan iklim atau lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peran dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

4. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh:
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi. Secara tidak langsung terdapat umur harapan hidup. Disini ada variabel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.

5. Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol ini sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh:
Pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan dan mengetik. Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti.

Jenis variabel ditinjau dari sifat datanya dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
1. Variabel kuantitatif. contohnya adalah tingkah kehadiran, waktu belajar dan sebagainya.
2. Variabel kualitatif. Contohnya adalah tingkat kemakmuran, kejujuran, kepercayaan diri dan sebagainya.
Adapun variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Variabel diskrit disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena ahanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Misalnya ya wanita, tidak wanita atau dengan kata lain wanita-pria-hadir-tidak hadir, atas- bawah. Angka-angka digunakan juga dalam variabel diskrit untuk menghitung, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi.
2. Variabel kontinum ini dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu:
1. Variabel ordinal, yaitu variable yang menunjukkan tingkat- tingkatan misalnya panjang, kurang panjang, pendek. Untuk sebutan lain adalah “lebih kurang”.
2. Variabel interval yaitu variable yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti.
3. Variabel ratio yaitu variable perbandigan. Variabel ini dalam hubungan antar sesamanya merupakan”sekian kali”.
Contoh: berat pak karto 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg. Maka pak karto beratnya dua kali anaknya.

Jenis- jenis hubungan antara variabel
Hubungan antara variabel merupakan inti penelitian ilmiah, maka tentunya perlu diketahui berbagai macam hubungan variabel lainnya. Berikut ini akan diuraikan dengan cukup rinci tiga jenis hubungan yaitu:
1. Hubungan simetris
Variabel- variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. Terdapat empat kelompok hubungan simetris:
1) Kedua variabel merupakan indicator untuk konsep yang sama.
2) Kedua variabel merupakan akibat dari factor yang sama.
3) Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
4) Hubungan yang kebetulan semata-mata.
2. Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. Yang dimaksudkan ialah apabila pada suatu waktu, variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya variabel Y mempengaruhi variabel X.
3. Hubungan asimetris
Inti pokok analisa-analisa social terdapat dalam hubungan asimetris, dimana satu variabel yang lainnya. Berikut ini dijelaskan enam tipe hubungan asimetris:
1) Hubungan antara stimulus dan respons.
2) Hubungan antara disposisi dan respons.
3) Hubungan antara cirri individu dan disposisi atau tingkah laku.
4) Hubungan antara prekondisi dan akaibat tertentu.
5) Hubungan yang imanen.tujuan dan cara.

(www.izzatulfikriyah.blogspot.com/www.d-winur.blogspot.com)

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...
    ada contoh Studi lapangannya g???
    kebetulan saya butuh wat contoh karena ada tugas dari dosen saya..
    di tunggu sangat!
    trims....
    klo ada tolong kirim ke email saya wihely@gmail.com

    salam sukses!!

    BalasHapus